Banjir Rendam SMAN 1 Sekayam, Disdikbud Kalbar Cari Solusi Agar Kegiatan Belajar Tetap Berlangsung

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar, Rita Hastarita. (Katakalbar/Istimewa)
KATAKALBAR – Banjir yang melanda Kalimantan Barat kembali berdampak pada dunia pendidikan. Salah satu sekolah yang terkena dampaknya adalah SMAN 1 Sekayam, Kabupaten Sanggau, di mana enam ruang kelas terendam air hingga nyaris mencapai atap, menyebabkan terganggunya aktivitas belajar mengajar.
Menyikapi kondisi ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Barat, Rita Hastarita, turun langsung ke lokasi pada Kamis (30/1) untuk memastikan keadaan sekolah dan mencari solusi agar kegiatan belajar tetap dapat berlangsung.
Perjalanan menuju Sekayam tidaklah mudah. Rita dan rombongan harus melewati 10 titik banjir, menaiki sampan sebanyak tujuh kali, serta menumpang pick-up sawit dua kali sebelum akhirnya tiba di lokasi.
“Saya mencoba menembus banjir dari arah Beduai menuju Sekayam. Kami harus melalui 10 titik banjir dengan sampan dan rakit, serta dua kali menggunakan truk sawit sebelum sampai ke Balai. Dari sana, perjalanan dilanjutkan menuju Sekayam,” ujar Rita pada Jumat (31/1).
Setibanya di lokasi, ia langsung meninjau kondisi sekolah dan melakukan pendataan terhadap aset yang terdampak banjir. Menurutnya, sekolah ini perlu mendapatkan perhatian khusus karena sejumlah peralatan mengalami kerusakan akibat banjir.
“Di Sekayam, ada satu sekolah yang terdampak banjir dengan ketinggian air mencapai atap. Kami melakukan pendataan terhadap aset yang rusak dan tentunya ini menjadi perhatian khusus bagi kami,” tambahnya.
Disdikbud Kalbar berkomitmen untuk segera mengambil langkah-langkah strategis guna meminimalkan dampak banjir terhadap proses pembelajaran. Upaya seperti relokasi sementara dan perbaikan fasilitas menjadi fokus utama dalam menangani permasalahan ini.
Dengan langkah cepat yang dilakukan, diharapkan siswa dan guru dapat tetap menjalankan kegiatan belajar mengajar meskipun dalam kondisi darurat. (*)