Disdikbud Lakukan Pendataan Aset Sekolah dan Langkah Pemulihan Pasca Banjir

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar, Rita Hastarita. (Katakalbar/Istimewa)
KATAKALBAR – Banjir yang melanda sejumlah daerah di Kalimantan Barat tidak hanya merendam permukiman warga, tetapi juga menghambat aktivitas pendidikan. Berdasarkan data yang diperoleh, belasan sekolah di beberapa kabupaten dan kota terdampak banjir, memaksa proses belajar mengajar dihentikan sementara.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalbar, Rita Hastarita, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengambil langkah cepat untuk menangani situasi ini. Salah satu yang menjadi prioritas adalah evakuasi siswa, guru, serta aset sekolah yang berisiko rusak akibat banjir, terutama di daerah dataran rendah.
“Yang kita percepat evakuasi, baik dari siswa, guru, maupun aset daerah yang berpotensi terkena banjir di daerah dataran rendah,” ujar Rita saat dikonfirmasi pada Jumat (31/1/2025).
Surat Edaran dan Pembelajaran Alternatif
Sebagai upaya antisipasi, Disdikbud Kalbar telah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh sekolah di Kalimantan Barat agar memprioritaskan keselamatan siswa dan guru dalam proses belajar mengajar selama musim banjir.
“Kami sudah menyurati sebelumnya kepada seluruh sekolah di Kalimantan Barat untuk melakukan penyelamatan aset, mengutamakan keselamatan siswa dan guru dalam proses belajar mengajar selama musim bencana banjir,” tambahnya.
Rita menegaskan bahwa kondisi banjir ini membuat proses pembelajaran tidak dapat dilakukan secara tatap muka di sejumlah sekolah.
“Jadi memang betul-betul tidak bisa melaksanakan proses belajar mengajar secara tatap muka,” jelasnya.
Sebagai langkah tanggap darurat, Disdikbud Kalbar menurunkan tim ke lapangan untuk melakukan pendataan terhadap aset sekolah yang rusak atau hilang akibat banjir.
“Ya, kami turun langsung. Tim aset turun langsung ke sekolah-sekolah dan kita mendata peralatan, baik itu meja, kursi siswa maupun guru, serta aset lainnya yang terdampak,” kata Rita.
Ia memastikan bahwa pihaknya akan segera melakukan pengadaan kembali untuk mengganti sarana dan prasarana sekolah yang rusak akibat banjir.
“Sehingga kami akan segera melakukan pengadaan kembali untuk menyediakan prasarana sekolah yang terdampak banjir,” tutupnya.(*)