Mei 17, 2025

Kadisdikbud Kalbar, Rita Hastarita Tinjau Langsung Kondisi SMA Negeri 1 Anjongan yang Terendam Banjir

0
Tangkapan Layar 2025-03-25 pada 00.39.15

Kadisdikbud Kalbar, Rita Hastarita Saat Meninjau Kondisi Banjir di SMAN 1 Anjongan. (Katakalbar/Istimewa)

KATAKALBAR – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Barat, Rita Hastarita, meninjau langsung kondisi SMA Negeri 1 Anjongan, Kabupaten Mempawah, yang terdampak banjir pada Jumat (24/1/2025).

Saat tiba di lokasi, Rita hanya disambut oleh para guru karena siswa sementara belajar dari rumah akibat ruang kelas yang tergenang air sejak 21 Januari 2025.

“Hari ini kita berkunjung ke SMA Negeri 1 Anjongan Mempawah dalam rangka meninjau sekolah yang terdampak banjir,” ujar Rita.

Selain SMA Negeri 1 Anjongan, SMA Bina Setia Darit di Kabupaten Landak juga mengalami kondisi serupa, sehingga pembelajaran harus dilakukan dari rumah atau secara daring.

Rita mengungkapkan bahwa ada 18 ruang kelas yang terdampak banjir di SMA Negeri 1 Anjongan, sehingga pembelajaran dialihkan ke sistem daring agar siswa tetap dapat belajar
.
“Namun sudah kita antisipasi dengan pembelajaran secara daring atau belajar dari rumah. Kita tentunya tidak ingin karena banjir ini berdampak pada pembelajaran siswa,” jelasnya.

Untuk mengurangi gangguan terhadap aktivitas belajar, beberapa kelas yang masih bisa digunakan tetap dipakai, dengan metode pembelajaran bergilir, yakni kelas pagi dan kelas siang.

“Namun jika seluruh sekolah terdampak, maka anak-anak belajar secara daring,” tambahnya.

Rita menegaskan bahwa SMA Negeri 1 Anjongan akan menjadi prioritas pada tahun 2026. Pihaknya akan mempertimbangkan opsi revitalisasi atau relokasi sekolah ke tempat yang lebih aman dari banjir.

“Kami melihat kondisi lokasi yang memang lebih rendah dibandingkan yang lain. Apakah nanti kita akan melakukan revitalisasi dengan peningkatan tinggi bangunan atau relokasi ke aset Pemprov yang berada di sekitar lokasi,” jelasnya.

Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Mempawah untuk mencari lokasi yang memungkinkan bagi relokasi sekolah.

“Ini akan menjadi kajian kita di tingkat provinsi agar sekolah ini tidak lagi terdampak banjir terus-menerus,” tambahnya.

Rita juga telah mengeluarkan surat edaran bagi sekolah-sekolah terdampak banjir agar tidak memaksakan siswa belajar di lokasi yang berisiko.

Selain itu, ia mengingatkan pihak sekolah untuk memastikan keamanan lingkungan, terutama terkait aliran listrik, perlindungan aset sekolah, serta bahaya hewan liar yang mungkin masuk ke lingkungan sekolah.

“Saya juga mengimbau ketika sekolah terdampak banjir, tolong perhatikan aliran listriknya. Kursi-kursi juga boleh diangkat supaya tidak terendam banjir. Waspada juga terhadap binatang yang mungkin masuk ke lingkungan sekolah,” tegasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *