Disdikbud Siapkan Skema Pembelajaran Alternatif Untuk 12 Sekolah yang Terendam Banjir

KATAKALBAR – Banjir yang melanda sejumlah daerah di Kalimantan Barat berdampak pada aktivitas pendidikan, terutama di wilayah yang terdampak langsung. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Barat, Rita Hastarita, mengungkapkan bahwa sebanyak 12 sekolah, baik negeri maupun swasta, terdampak banjir di beberapa kabupaten dan kota.
“Ada 12 sekolah baik negeri maupun swasta yang terdampak banjir di beberapa kabupaten/kota,” ujarnya.
Sebagai langkah antisipasi, Disdikbud Kalbar telah mengimbau sekolah-sekolah untuk menyesuaikan proses pembelajaran. Jika masih terdapat ruang kelas yang bisa digunakan, maka pembelajaran tetap dilakukan secara tatap muka dengan sistem shift pagi dan sore. Namun, apabila seluruh kelas terendam banjir, maka pembelajaran dialihkan ke sistem daring.
Kunjungan Langsung ke Sekolah Terdampak
Rita Hastarita juga meninjau langsung kondisi banjir di beberapa wilayah. Ia membagikan pengalaman saat menuju Sekayam dari Beduai, yang harus melewati 10 titik banjir menggunakan sampan dan rakit, serta dua kali menumpang truk sawit sebelum akhirnya tiba di lokasi.
“Di Sekayam, ada satu sekolah yang terdampak banjir hingga atap, sehingga kami harus mendata aset yang rusak. Ini menjadi perhatian khusus karena beberapa peralatan sekolah mengalami kerusakan akibat banjir,” jelasnya.
Selain memastikan kondisi sekolah, Disdikbud Kalbar menegaskan bahwa evakuasi siswa, guru, serta penyelamatan aset sekolah menjadi prioritas utama.
Pihaknya juga telah mengirimkan surat imbauan kepada seluruh sekolah di Kalbar untuk mengambil langkah pencegahan guna melindungi aset serta memastikan kelangsungan proses belajar mengajar selama musim banjir. (*)